Kamis, 30 September 2010

Minggu, 26 September 2010

GEOTECHNICAL GROUND CONTROL MANAGEMENT

Masalah teknik dalam merancang lereng tambang terbuka adalah tidak dapat mengontrol bawah tanah dan dengan asumsi yang implisit sehingga lereng dapat runtuh. Salah satu kegiatan dalam perancangan tambang terbuka adalah menentukan geometri lereng sehingga diperoleh lereng yang stabil. Lereng – lereng tersebut harus dianalisis kemantapannya untuk mencegah terjadinya longsor. Oleh karena itu harus dibuat suatu perencanaan tambang yang sudah memperhitungkan kemantapan dan kestabilan daerah tersebut, jika operasi penambangan dilaksanakan. Adanya desain lereng yang stabil dan tepat dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pertambangan yang maksimal, recovery cadangan yang optimal, dan terjaminnya keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Sasaran pokok dalam perancangan lereng tambang terbuka adalah "Tercapainya desain yang optimum adalah kompromi antara lereng yang ekonomis dan cukup aman" (Hoek and Bray, 1981). Gangguan terhadap kestabilan lereng maupun bukaan lainnya, akan mengganggu kelancaran pelaksanaan penambangan, keselamatan kerja, dan akhirnya akan menaikkan biaya produksi, yang jelas tidak diinginkan oleh suatu perusahaan tambang.
Penerapan manajemen lereng” dengan mengutamakan faktor keamanan operasional dibandingkan dengan “pembentukan desain lereng yang sangat stabil” . Terminologi ini bukanlah merupakan paradigma baru di dunia tambang .

Senin, 20 September 2010

Ambruknya Ruas Jalan RE Martadinata-Jakarta Utara




Ruas jalan sepanjang 103m di Jl RE Martadinata, di samping Waduk Pompa Air Tanjung Priuk