Salah satu kegiatan dalam perancangan tambang terbuka adalah menentukan
geometri lereng sehingga diperoleh lereng yang stabil. Lereng – lereng tersebut harus
dianalisis kemantapannya untuk mencegah terjadinya longsor. Gangguan terhadap
kestabilan lereng maupun bukaan lainnya, akan mengganggu kelancaran pelaksanaan
penambangan, keselamatan kerja, dan akhirnya akan menaikkan biaya produksi, yang
jelas tidak diinginkan oleh suatu perusahaan tambang. Pengumpulan data geoteknik
biasanya dilakukan dalam persiapan penambangan, umumnya dimulai pada tahapan
studi kelayakan. Data-data geoteknik digunakan sebagai laporan dalam tahap studi
kelayakan, sekaligus sebagai dasar dalam perancangan penambangan.
Lereng highwall merupakan dinding tambang pada sisi kemiringan batubara
terdalam yang terdiri dari slope dan bench. Analisis kestabilan lereng highwall
bertujuan untuk menentukan faktor keamanan lereng highwall berdasarkan data
penampang lereng yang ditentukan dengan beberapa variasi kemiringan dan
ketinggian yang telah ditentukan.
Pada analisis ini dilakukan beberapa pendekatan yaitu :
1. Kondisi perlapisan batuan didekati dengan mengikuti perlapisan batubara dari
masing – masing titik pemboran.
2. Material penyusun lereng diambil dari korelasi lubang bor terdekat dan dianggap
mewakili satu sama lain.
3. Lereng yang akan dianalisis dianggap belum terganggu oleh faktor eksternal yang
dapat mengurangi kekuatan massa batuan sehingga parameter batuan yang
digunakan adalah parameter batuan puncak.
4. Kondisi lereng yang dianalisis dianggap jenuh, jenuh sebagian dan jenuh .
5. Faktor keamanan minimum yang digunakan untuk analisis adalah 1,20
Karakteristik material diperoleh dari hasil pengujian laboratorium dan
pengambilan data lapangan. Hasil pengujian laboratorium dikombinasikan dengan hasil
deskripsi lapangan untuk mendapatkan nilai yang akan digunakan sebagai input untuk
analisis kestabilan lereng highwall pada software.
Parameter sifat fisik material yang
digunakan sebagai input software adalah sebagai berikut :
1. GSI (Geological Strength Index)
2. Kekuatan Batuan (KPa)
3. Bobot Isi Material (KN/m3)
4. Bobot Isi Air (W) (KN/m3)
5. Rock Material Constant (mi)
Pemodelan kemudian dilakukan dengan menggunakan software dan dilanjutkan dengan tahapan analisis dengan memasukkan beberapa parameter diatas sehingga nantinya dihasilkan indeks faktor keamanan untuk menjadi bahan rekomendasi pada perencanaan penambangan
mau tanya software yang digunakan oleh engineer geotek tu apa ya???
BalasHapus